Senin, 08 Oktober 2012

TUGAS PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA



NAMA : FIONA CHANDRADEWI
KELAS : 3PA01
NPM : 12510789
 
Pengertian dan Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya Serta Menjelaskan Hubungan Antara Psikologi Lintas Budaya Dengan Disiplin Ilmu Yang Lain
 
Pengertian Psikologi Lintas Budaya
Psikologi Lintas Budaya merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari mengenai berbagai macam kebudayaan dari masing-masing suku bangsa serta kelompok etnis.
Menurut Segall, Dasen dan Poortinga : psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.
Menurut Brislin, Lonner dan Thorndike : psikologi lintas budaya adalah kajian empiris mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku. Psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematis mengenai perilaku dan pengalaman sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.
Tujuan Psikologi Lintas Budaya
Dapat mengetahui persamaan dan perbedaan masing-masing kebudayaan dari berbagai macam etnik dan asalnya. 
Ruang Lingkup Psikologi Lintas Budaya
Mempelajari peran budaya terhadap perilaku, pikiran dan juga emosi 
Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu lainnya
A. Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
Dalam ilmu sosiologi ada istilah akulturasi, akulturasi merupakan proses dimana suatu kelompok manusia suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat-laun diterima dan dapat diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Kaitannya dengan psikologi lintas budaya yaitu bagaimana kelompok manusia  yang dihadapkan oleh kebudayaan lain yang dapat mengendalikan budaya asing  yang masuk sehingga budayanya sendiri tidak akan hilang. Unsur-unsur budaya asing yang diterima, tentunya terlebih dahulu mengalami proses pengolahan, sehingga bentuknya tidak asli lagi seperti semula. Misalnya sistem pendidikan di Indonesia untuk sebagian besar diambil dari unsur-unsur barat, akan tetapi sudah disesuaikan serta diolah sedemikian rupa, sehingga merupakan kebudayaan sendiri.
B. Psikologi Lintas Budaya dengan Kepribadian
Kepribadian merupakan konsep dasar psikologi yang berusaha menjelaskan keunikan manusia. Kepribadian mempengaruhi dan menjadi kerangka acuan dari pola pikir dan perilaku manusia, serta bertindak sebagi aspek fundamental dari setiap individu yang tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih nesar, yaitu budaya sebagai konstuk sosial.Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi yang terdiri atas faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis sebagaimana digambarkan oleh bagan di bawah ini: Hal pertama yang menjadi perhatian dalam studi lintas budaya dan kepribadian adalah perbedaan diantara keberagaman budaya dalam memberi definisi kepribadian. Dalam literature-literatur Amerika umumnya kepribadian dipertimbangkan sebagai perilaku, kognitif dan predisposisi yang relatif abadi. Definisi lain menyatakan bahwa kepribadian adalah serangkaian karakteristik pemikiran, perasaan dan perilaku yang berbeda antara individu dan cenderung konsisten dalam setiap waktu dan kondisi. Ada dua aspek dalam definisi ini, yaitu kekhususan (distinctiveness) dan stablilitas serta konsistensi (stability and consistency). Semua definisi di atas menggambarkan bahwa kepribadian didasarkan pada stabilitas dan konsistensi di setiap konteks, situasi dan interaksi. Definisi tersebut diyakini dalam tradisi panjang oleh para psikolog Amerika dan Eropa yang sudah barang tentu mempengaruhi kerja ataupun penelitian mereka. Semua teori mulai dari psikoanalisa Freud, behavioral approach Skinner, hingga humanistic Maslow-Rogers meyakini bahwa kepribadian berlaku konsistan dan konsep-konsep mereka berlaku universal. Dalam budaya timur, asumsi stabilitas kepribadian sangatlah sulit diterima. Budaya timur melihat bahwa kepribadian adalah kontekstual (contextualization). Kepribadian bersifat lentur yang menyesuaikan dengan budaya dimana individu berada. Kepribadian cenderung berubah, menyesuaikan dengan konteks dan situasi.
Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan ilmu yang lain
A.  Psikologi Lintas Budaya dengan Antropologi
Psikologi Lintas Budaya dan Antropologi sebenarnya adalah ilmu yang sama-sama mempelajari mengenai suatu kebudayaan. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial  yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lebih kompleks serta mempelajari kebudayaan secara detail yang mencakup 7 unsur menurut Koentjaraningrat, yaitu : sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan sistem teknologi dan peralatan. Ketujuh unsur itulah yang nantinya akan membentuk budaya secara keseluruhan.
B. Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous
Psikologi Indigenous memiliki sifat yang dinamis. Sifat dinamis berarti akan terus bergerak seiring dengan peradaban serta perubahan-perubahan dari jaman ke jaman dan juga kultur manusia yang ada didalamnya. Indigenous itu sendiri menitikberatkan kepada tingkah laku asli dari masyarakat Indonesia maupun masyarakat yang berasal dari luar tetapi menetap di Indonesia. Jadi arti dari psikologi indigenous adalah proses percampuran dari psikologi setempat dengan psikologi luar. Dan hubungannya dengan psikologi lintas budaya adalah untuk mengetahui tentang adat istiadat serta menambah ragam budaya yang ada di Indonesia.
C. Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Budaya
Menurut Berry dan Dassen (1974) disebut "tujuan membawa dan menguji". Jadi intinya bahwa psikolog berusaha membawa hipostesis dan temuan mereka ke lingkungan budaya lain untuk menguji daya terapannya dalam kelompok manusia lain. Selain  itu tujuannya adalah menjelajahi budaya lain untuk menemukan variasi psikologis yang tidak dijumpai dalam pengalaman budaya seseorang yang memang terbatas. Jadi inti dari tujuan psikologi lintas budaya adalah mencari perbedaan serta persamaan fungsi secara psikologis dalam berbagai budaya.
Artikel
Perbedaan setiap manusia itu adalah nyata. Mulai dari gaya bicara, mode pakaian, latar belakang,dll. Dalam psikologi itu dinamakan individual differences. Apalagi di Indonesia ini yang memiliki agama, budaya, suku, ras, keadaan social yang berbeda-beda. Jika dikaitkan dengan kegiatan industri atau organisasi, maka menyatukan visi misi dan tujuan organisasi itu sendiri yang harus diutamakan. Menyatukan pemahaman dan pandangan, bekerja sama dan berkarya dari latar belakang yang berbeda, hal inilah yang harus dilakukan oleh para pemimpin untuk bisa menyatukan kepahaman agar tujuan dari organisas itu tercapai. Misalkan, dalam suatu organisasi ada orang Padang dan ada orang Jogja. Orang Padang terkenal dengan semangat kerjanya yang tinggi, tak mudah menyerah sementara itu orang Jogja terkenal dengan kerjanya yang lambat dan terkesan menunda-nunda. Itu perusahaan lintas budaya tetapi masih dalam satu negara. Perusahaan lintas budaya dengan perbedaan budaya antar negara lebih kompleks. Ini biasa terjadi dalam perusahaan yang sudah mengglobal. Pertanyaannya adalah apakah para karyawan yang berasal dari budaya yang berbeda-beda mulai dari suku, ras, etnis, bahkan antar negara bisa bekerja sama membangun perusahaan yang ditempati? Ataukah justru mereka bisa menjadi bumerang bagi perusahaan yang mereka tempati sendiri?
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar